Sastra Arab modern merupakan
bentuk lanjutan dari perkembangan sastra Arab yang telah berkembang sejak zaman
pra-Islam. Kemunculan sastra Arab modern erat kaitannya dengan pengaruh kebudayaan
Barat dan kolonialisme. Salah satu gerakan sastra yang berperan dalam transisi
menuju sastra Arab modern adalah aliran Diwan. Aliran ini muncul sebagai reaksi
terhadap kecenderungan sastra klasik yang dianggap kaku dan tidak inovatif.
Sebelum munculnya aliran Diwan, perkembangan sastra Arab didominasi oleh Madrasah Ihya’ at-Turats yang berusaha menghidupkan gaya sastra klasik. Namun, generasi baru merasa bahwa bentuk sastra klasik sudah tidak relevan dengan realitas modern sehingga digagaslah sebuah gerakan baru untuk mendorong munculnya sastra Arab modern. Aliran Diwan pertama kali dipelopori oleh Abdurrahman Syukri, Abbas Mahmud al-‘Aqqad, dan Ibrahim al-Mazini pada awal abad ke-20.
Kemunculan Aliran Diwan membawa
gagasan baru dalam dunia Sastra arab modern, sehingga aliran ini memiliki
karakteristik tersendiri. Berikut beberapa karakteristik utama aliran Diwan:
1.
Menolak Bentuk Kaku Sastra Klasik
Para penyair Diwan menolak konsep sastra klasik
yang memiliki aturan ketat. Mereka lebih memilih kesatuan organik dalam puisi,
di mana setiap bait saling berkaitan dan membentuk kesatuan yang utuh. Hal ini
berbeda dengan sastra klasik yang terdiri dari bait-bait tersendiri tanpa ada
hubungan satu sama lain.
2.
Puisi sebagai Ekspresi Kejiwaan
Para penyair Diwan beranggapan bahwa puisi merupakan
ekspresi dari emosi dan perasaan penyair, sehingga puisi bukan hanya permainan
kata tetapi media untuk mengungkapkan pengalaman batin.
3.
Kesederhanaan dan Kejelasan Bahasa
Para penyair Diwan memilih gaya bahasa yang sederhana,
jelas, dan komunikatif, tidak seperti para penyair klasik yang cenderung
menggunakan bahasa yang penuh metafora. Hal ini bertujuan agar puisi mereka
mudah dipahami oleh publik tanpa mengurangi kedalaman maknanya.
4.
Tema-tema Humanisme dan Refleksi Filosofis
Para penyair Diwan memperkenalkan tema-tema baru
yang berorientasi pada humanisme, refleksi diri, dan kritik sosial.
Kencenderungan para penyair dengan tema-tema baru tersebut merupakan bentuk revolusi
kehidupan pada saat itu.
5.
Pengaruh Sastra Barat
Para pendiri Diwan memiliki kecenderungan pada
sastra Barat -khususnya romantisme- yang menekankan emosi dan subjektivitas. Gaya
sastra Barat ini diadopsi oleh para pendiri Diwan dan digabungkan dengan gaya sastra
Arab sebelumnya sehingga menciptakan gaya baru yang relevan dengan zaman.
Di samping membawa perubahan dalam sastra Arab modern, aliran Diwan juga
mendapat kritik. Mereka dirasa lebih banyak mengkritik daripada berinovasi pada
sastra. Para pendirinya sering berdebat dan menjatuhkan penyair lain, tetapi tidak
semua dari mereka aktif menghasilkan karya yang benar-benar baru.
Meskipun Gerakan aliran Diwan tidak bertahan lama, gagasan mereka
memberikan dampak yang besar dalam perkembangan sastra Arab modern. Gagasan
aliran diwan membuka jalan kemunculan aliran baru sepertui Apollo dan aliran
romantisme Arab lainnya. Selain itu, gagasan dari aliran Diwan mendorong
transformasi struktur puisi Arab yang nantinya memunculkan gaya puisi bebas atau
asy-Syi’ru al-Hurr dan menjadi landasan dalam mengembangkan metode
kritik sastra Arab modern.
Sebagai penutup, aliran Diwan menjadi salah satu gerakan penting dalam sejarah sastra Arab modern. Walaupun gerakan ini tidak bertahan lama, namun gagasannya menjadi fondasi bagi perkembangan puisi Arab yang lebih bebas, reflektif, dan humanis. Dengan menolak gaya sastra klasik yang kaku, menekankan pada ekspresi jiwa, dan memperkenalkan tema-tema baru yang lebih realistis, aliran Diwan memberikan warisan berharga bagi generasi penyair berikutnya.
al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naskah. Terima kasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan