Indi Nusrotul Khusna, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kau mendecit ketakutan
di balik pintu besi,
berlindung,
menutup telingamu rapat-rapat.
Tok tok tok
“Kau pasti gagal.”
Tok tok tok
“Tak ada yang berpihak kepadamu.”
Tok tok tok
“Kau tak pantas mencapai apapun.”
Telingamu berdenging,
kepalamu seakan pecah berkeping.
Penuh duga, penuh gelisah.
Bagaimana jika tubuhmu ikut
mengering?
Bukan,
Bukankah itu dirimu yang
berbicara?
Yang membuat takut melangkah,
yang membuat ragu berkelana.
Bukankah dirimu sendiri di baliknya?
Jika ada uluran tangan,
itu tangan kananmu.
Jika ada yang membuatmu jatuh,
bisa jadi kakimu telah rapuh.
Cobalah bercermin.
Apakah semua gagalmu
karena manusia lain?
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan