Hembusan angin lembut menerpa
Namun tiada kedamaian dibawa olehnya
Dari kejauhan ia menyampaikan
Tentang dirimu yang terluka
Aku pun terus bertanya,
Mengapa dirimu tak pernah baik-baik saja?
Padahal kau adalah bunga dari kota-kota
Wahai Tanah Tiga Agama
Dirimu suci,
Namun selalu ternodai
Oleh kebencian dan kemarahan,
Kekerasan dan kesombongan
Sedangkan dirimu
Adalah simbol kedamaian
Wahai Tanah Tiga Agama
Akankah aku melihatnya?
Dirimu yang dipenuhi sukacita
Tanpa perlu adanya tangis, duka dan luka
Wahai Tanah Tiga Agama
Aku harap aku melihatnya
Dirimu yang seharusnya agung dan mulia
Baca juga: Permadani Hati (albayaanaat.com)
Wahai Tanah Tiga Agama
Aku pasti melihatnya
Dirimu yang kembali dihormati
Karena kesucian yang kau miliki
Renianti Anggita Kirana, penulis adalah masahiswa aktif Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ig: @kiranaa.reni
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan