Judul Novel: Mamu Zein
Penulis: Dr. Moh. Said Romdhan al-Buthi
Penerjemah: H. Damronih & Fadel Ilahi Eldimisky
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Tahun Terbit: 2019
Jumlah Halaman: 160 Halaman
Harga Buku: Rp65.000,00
Nomor ISBN: 978-602-06-3531-6
Mamu dan Zein bertemu pada pesta tahunan musim semi, di pinggiran sungai Dajlah. Saat itu Mamu berdandan seperti perempuan dan Zein berdandan seperti laki-laki. Mereka melakukan penyamaran karena masyarakat Jazirah Buton membatasi dengan ketat pergaulan antara perempuan dan laki-laki. Sementara Mamu dan Zein ingin mencari pasangan yang bisa membuat hati mereka terpikat dan jatuh cinta. Bukan pasangan yang dijodohkan.
Dalam pertemuan nan singkat itu, Mamu jatuh pingsan. Aneh. Sosok laki-laki yang berjalan di depannya begitu memesona dan menggetarkan rasa cinta yang agung. Mamu tidak akan pernah tahu siapa laki-laki itu jika saja dia tidak melihat cincin yang melingkar di jarinya dan baru dia sadari beberapa hari kemudian! Cincin itulah yang mengantarkan Mamu pada Zein dan membuat cinta di dada mereka kian menggelora.
Masalahnya, Zein ternyata adik kandung pangeran yang menguasai Buton, sedangkan Mamu hanya juru tulis biasa. Mamu dan Zein tidak sekelas, sekalipun cinta mereka tulus.
“Kemarilah wahai para sahabat. Tidak ada yang bisa melipur lara hatiku selain kalian. Kemarilah. Diam di sini, bersamaku. Betapa aku sangat membutuhkan kalian di hari-hariku yang kelam. Betapa aku sangat merindukan kalian menghibur malam-malamku yang pekat.”
Mamu dan Zein harus dipisahkan. Bagaimanapun caranya.
***
Novel tragedi cinta antara Mamu, seorang pemuda juru tulis istana dan putri kerajaan bernama Zein merupakan kisah nyata yang ditulis Dr. Buthi di usianya yang masih sangat belia. Novel ini menjadi salah salah satu rekam jejak pemikiran yang paling dini sebagai ulama internasional yang disegani.
Novel yang berisi kisah cinta memilukan antara dua orang anak manusia ini membuat emosi para pembacanya bergejolak. Dikemas dengan bahasa yang sangat indah sehingga mampu mengantarkan imajinasi pembaca seakan-akan mengalami hal yang serupa. Novel ini juga mengangkat budaya bangsa Kurdi sehingga dapat menambah wawasan pembaca tentang negara Timur Tengah. Kesalahan EYD yang hampir tidak ada juga menambah kenikmatan saat membaca novel yang diangkat dari kisah nyata ini.
Novel ini hanya fokus pada kisah cinta Mamu dan Zein tanpa ada konflik lainnya. Namun hal itu dapat ditutupi dan tidak akan disadari pembaca karena bahasanya yang digunakan sangat indah.
Nailul Inayati, Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan