Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Qanita
Tahun : 2013
Tebal: 620 Halaman
“Setiap hal di dunia ini sedang berputar sesuai rencana langit. Tak perlu bersedih, jangan terlalu bergembira.” (Kutipan hal. 190)
Sannaha kecil dikirim ke luar istana sebagai mata-mata. Calon putri mahkota ini diperintah mengawasi Candrabhaga, pemimpin perguruan yang dikenal sebagai tempat bersarang para pemberontak berbahaya. Ajarannya diyakini dapat memecah belah rakyat di bawah kekuasaan ayahanda putri Sannaha, Raja Linggabuana.
Sannaha dibimbing langsung oleh Candrabhaga untuk belajar ilmu Kanuragan. Selain untuk menjadi mata-mata, menguasai ilmu bela diri sangat penting baginya. Sebab, sebelum dikirim ke perguruan, Sannaha pernah ditawan oleh kelompok pemberontak Yaksapurusa. Beruntung saat itu salah seorang putra yang sekaligus anggota Yaksapurusa, Elang Merah, membantu Sannaha melarikan diri dan selamat.
Sebagai calon putri mahkota, Sannaha paham benar bahaya yang mengincarnya. Ia terjebak ke dalam perseteruan perebutan kekuasaan dan pemberontakan paling berbahaya yang diketuai Yaksapurusa, seorang lelaki bengis dan tak mengenal belas kasihan. Kemarahan Sannaha memuncak ketika ia mengetahui guru yang dikasihinya dibunuh secara sadis oleh Merak Hitam, salah seorang anggota utama Yaksapurusa. Sejak itu gendang pembalasan diserukan oleh Sannaha kepada Yaksapurusa.
Sementara itu, diam-diam Purandara (nama asli Elang Merah), lelaki kecil yang dahulu telah membantu Sannaha membebaskan diri dari tawanan Yaksapurusa, menyimpan cinta kepada sang putri mahkota. Sannaha yang sangat jeli tentu sangat paham, karena sesungguhnya ia pun menyimpan perasaan yang sama. Ia tahu bahwa Purandara tidak pernah meninggalkannya. Purandara selalu muncul pada saat-saat genting untuk menyelamatkan dirinya. Kisah percintaan mereka membuat kehidupan Sannaha menjadi semakin rumit.
Sejak awal, putri mahkota itu memang sukar menampakkan perasaannya, keraguan akan cintanya memuncak saat dia menerima pinangan Raja Wilwatikta. Kira-kira bagaimana sikap Purandara, lelaki yang dikenal dengan emosinya yang tinggi, ketika mendengar kabar itu? Apa yang sedang direncanakan oleh Sannaha?
Penasaran? Barangkali memang perlu membaca buku ini untuk mengenal lebih dalam tentang Sannaha. Dan tunggu, bukankah judul bukunya adalah Citra Rashmi? Siapa sebenarnya Sannaha dan Citra Rashmi? Sangat sulit menceritakan siapa sebenarnya Citra Rashmi. Seseorang sudah mengatakan, bahwa tidak ada yang mengenal Citra Rashmi sebaik dirinya. Walaupun begitu, setidaknya kita harus kenal dengan siapa sebenarnya yang mengenal Citra Rashmi dengan sangat baik itu.
Citra Rashmi adalah novel berbalut sejarah dan sangat menarik untuk dibaca. Sesekali kisah cinta harus dikemas dengan perjuangan dan pertentangan. Konflik yang ada di dalam buku ini seperti mengajak pembaca ikut turun tangan mencari jalan keluar.
Dengan alur cerita yang tidak selalu lurus, diksi yang membutuhkan pikir panjang untuk diterima akal dan hati, novel berkualitas ini rasanya sulit dikonsumsi semua orang. Jika dibaca oleh anak-anak sekalipun, sepertinya akan gagal mendapatkan pesan yang seharusnya disampaikan. Karena novel ini juga mengajak pembaca untuk berpikir keras. Rupanya penulis keberatan untuk menceritakan kisah berharga ini secara cuma-cuma.
Selamat membaca, selamat berpikir, dan selamat larut dalam kisah Putri Mahkota yang keras kepala dan sangat teguh pendirian.
Hayati. Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam IAIN Madura.
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan