Albayaanaat.com - Seminar Nasional Sastra seri keenam telah diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya UGM yang berkolaborasi dengan Balai Bahasa Provinsi DIY pada pukul 19.00-21.00 WIB (30/3) berlangsung melalui platform Zoom, dan live streaming YouTube. Seri keenam kali ini membahas mengenai “Puisi Perlawanan Arab-Palestina : Kajian Adab al-Muqawamah” dengan pembicara Dr. Hindun, M.Hum. dan pembahasnya Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. Keduanya merupakan dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM). Seminar kali ini dihadiri kurang lebih 300 peserta yang datang dari berbagai kalangan.
Pembahasan kali ini diawali dengan penjelasan latar belakang terciptanya puisi perlawanan Arab-Palestina, yang ditandai dengan adanya peristiwa an-Nakbah (bencana) yang terjadi pada tahun 1948 dan al-Karisah pada tahun 1967. Bentuk perlawanan bangsa Palestina ada tiga, yaitu fisik, diplomatik, dan karya sastra.
Dr. Hindun, M.Hum. |
Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. mengulas mengenai perjanjian dan kebijakan Israel atas tanah Palestina yang menurutnya sangat tidak adil. Dari tiga jenis perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Palestina, hanya ada satu yang dapat dan terus dilakukan yaitu melalui karya sastra. Menurut beliau, “Sastra perlawanan Palestina itu sebenarnya adalah bentuk perlawanan terhadap Israel.”
Baca Juga PUISI : ALAT PERLAWANAN PENYAIR PALESTINA
Seminar kali ini berlangsung sangat interaktif karena pembicara dan pembahas memiliki latar belakang keahlian berbeda tetapi saling melengkapi. Dalam hal ini, Dr. Hindun, M.Hum. lebih menguasai perkembangan sastra Palestina, sedangkan Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. sangat paham tentang kondisi nyata bangsa Palestina-Israel. (Affandi/Hidayati)
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih.
2 Komentar
Banyak Pemborosan kata kak, Isi beritanya lebih elegant kalau di taruh di paragraf pertama
BalasHapusIsinya bagus Min, tapi mohon maaf judul kurang inovatif, sama anglenya kurang terarah saat baca paragraf pertama
BalasHapusSilahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan