Albayaanaat.com – Akhir-akhir ini, #SaveUyghurs naik lagi. Ada apa? Ternyata di jagat maya telah beredar video
yang diduga merupakan kejahatan genosida Uyghur.
Suku Uyghur sendiri merupakan kelompok minoritas muslim China yang
berjumlah sekitar 11 juta jiwa dan mayoritas bermukim di wilayah Uyghur yang
terletak di ujung Barat China. Dalam video tersebut, tampak para tahanan
berseragam biru duduk berbaris dan dibelenggu dengan mata tertutup. Selain itu,
rambut mereka juga nampak seperti habis dicukur. Mereka diperiksa satu persatu
oleh petugas dan disinyalir berada di wilayah Xinjiang. Namun, pemerintah China
membantah kebenaran video itu dengan mengatakan bahwa mereka tidak tahu-menahu
terkait adanya video tersebut.
Hal serupa juga pernah terjadi pada bulan Agustus tahun 2018 silam.
Komite PBB mendapatkan laporan bahwa terdapat satu juta warga Uyghur dan
beberapa kelompok muslim lainnya ditahan di wilayah Xinjiang Barat. Di sana,
terdapat camp-camp khusus bersifat rahasia yang digunakan untuk
re-edukasi atau pendidikan ulang. Mereka dipaksa untuk menjadi China dan meninggalkan identitas mereka sebagai seorang muslim. Camp-camp yang oleh pemerintah China disebut sebagai sekolah kejujuran itu tak ubahnya hanyalah sebuah penjara bagi muslim Uyghur dan Kazhak. Selain dipaksa menjadi China dan meninggalkan identitas muslim, mereka juga dipaksa untuk belajar bahasa dan sejarah China. Adapun syarat untuk terbebas dari tempat itu adalah mereka harus menguasai aksara dan lagu-lagu China lebih dulu.
Menurut Human Rights Watch, suku Uyghur –khususnya- dipantau
secara ketat. Mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA saat mendaftar
dokumen perjalanan guna mendapatkan paspor dan Visa. Sebagian besar Muslim yang
tinggal di Xinjiang mengatakan bahwa pemerintah China melakukan deskriminasi
atas mereka dan seringkali menolak memberikan dokumen izin perjalanan. Di
samping itu, dilaporkan adanya penangkapan terhadap mereka yang memiliki
kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif' sehingga satu juta orang telah
ditahan.
Ratusan ribu muslim Uyghur dipenjara dan dicuci otaknya. Mereka
juga mengalami penyiksaan, seperti anggota tubunya ditusuk dengan paku, kukunya
dicopot, disetrum, perempuan-perempuan diperkosa, dan lain sebagainya. Banyak
di antara mereka yang meninggal dunia. Organ-organ mereka pun banyak dijual
dengan harga tiga kali lipat dari biasanya karena mereka menganggap bahwa
organ-organ dari muslim Uyghur adalah organ halal. Organ-organ tersebut belum
terkontaminasi oleh alkohol, daging babi, atau semacamnya. Namun, sekali lagi pemerintah China membantah
adanya isu tersebut.
Baca Juga : Parade Santri
Di era teknologi secanggih ini, mengapa sangat sulit memanusiakan
manusia? Uyghur adalah kisah yang sudah lama ada sejak tahun 90-an. Hari ini,
masih saja cerita Uyghur disebut hoax. Media seolah bungkam, pemerintah
dan birokrasi seakan tutup mata. Sebagai umat beragama sudah selayaknya kita
mengecamnya dan membela mati-matian hal ini. Sungguh ironis. Betapa butanya
hati nurani.
Ade Surya Prabandari, penulis adalah masahiswa aktif Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kalian bisa
melihat dan membaca karya-karyanya yang lain melalui blog pribadinya www.darisantritambakberas.blogspot.com. Ig: @adeeesurya
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan