Dinamika sosial politik selalu memberikan
warna dan mempengaruhi kehidupan masyarakat, begitupun dengan aktivitas ranah
pendidikan yang dinamis dan berdialektika. Beberapa tragedi yang memacu
progresifitas organisasi mahasiswa dengan adanya GSO yang berdampak turunnya
rezim lama kemudian digantikan dengan permulaan rezim baru, diperkuat pasca
terjadinya tragedi Malaria pada tahun 1974, kebijakan orde baru sangat represif
dalam menghadapi sikap kritis mahasiswa dalam menyoroti permasalahan bangsa. Perjalanan
historis perpolitikan Perguruan Tinggi, dianggap mampu memberikan ruang dinamis
fungsi mahasiswa, idealnya untuk merespon persoalan kampus dan rakyat.
Perpolitikan kampus ini menjadi wadah terhadap perpolitikan bangsa dan problematika-problematika
yang terdapat pada universitas tersebut.
Sebagai mahasiswa seharusnya kita
mengetahui arti penting berorganisasi. Organisasi adalah wadah mahasiswa untuk belajar,
berkarya, berinovasi, dan berekspresi dalam berbagai segi agar dapat menunjang
eksistensi akademik maupun non-akademik. Pakar organisasi mengungkapkan bahwa
pengertian organisasi merupakan tata hubungan sosial. Dalam hal ini, seorang
individu sedang melakukan proses interaksi dengan sesamanya dalam organisasi.
Maka dari itu, Organisasi kemahasiswaan internal kampus ini memiliki kedudukan
resmi di perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Setiap kegiatannya selalu
berorientasi kepada masyarakat dan menjadi sarana mahasiswa dalam mengembangkan
pengabdian sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seperti sepenggal kalimat yang dilontarkan
Pramoedya Ananta Toer “Didiklah masyarakat dengan organisasi dan didiklah
penguasa dengan perlawanan”.
Setiap mahasiswa haruslah menjadi
penggagas ideologi dengan pembaharuan yang nyata melalui kecerdasan,
pengetahuan dan kebudayaannya sehingga dapat menghasilkan beberapa hal positif seperti
berkreasi dalam ranah dinamis, berdedikasi tinggi, kritis, dan transformatif;
karena sebagai seorang pembelajar dan bagian dari masyarakat, mahasiswa
memiliki peran yang kompleks sehingga dapat dikelompokkan dalam tiga fungsi
yaitu sebagai agent of change, social control dan iron stock.
Tepat pada hari kamis 15 Februari 2018, dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Alwan Khoiri, mengukuhkan 157 anggota Lembaga Kemahasiswaan yang meliputi Sema-F, Dema-F, HMJ BSA, HMJ SKI, HMJ SI dan HMJ IP di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogykarta kemudian dilanjutkan dengan rapat kerja pengurus LKM FADIB yang bertempat di LKis Sorowajan Yogyakarta. Hal yang menarik dari pelantikan dan rapat kerja pengurus lembaga kemahasiswaan periode 2018 kali ini dengan mengangkat tema yang dijadikan orientasi pokok pergerakan LKM dalam masa jabatannya, yaitu Mewujudkan Integritas dan Loyalitas LKM FADIB dalam Membentuk Kerja Nyata. Ide dan pemikiran cerdas mampu mengubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama.
Baca Juga:
Denting Malam
Teater Aswad Sebagai Tonggak Kemajuan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Badrun Alaena mengatakan, pada saat
berlangsungnya stadium general bahwasanya setiap LKM memang harus memiliki
kerja nyata yang secara transparan, agar dapat diketahui dan dirasakan oleh
mahasiswa lainnya. Karena setelah sekian tahun lamanya, LKM FADIB telah
dibungkam sehingga kinerja yang ditawarkan tidak sesuai apa yang dijanjikan.
Namun ia mengatakan, kali ini semoga saja ada perubahan yang memuaskan dengan adanya
kerja nyata dari jajaran LKM FADIB periode 2018 dalam integritas yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan. Bukan hanya itu, selain integritas
yang harus dibangun perlulah juga dibentuk loyalitas pada fakultas dan jajaran
birokrat kampus. Karena menurutnya, hubungan baik antar aliran atas dan bawah
haruslah diintenskan agar terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Pencapaian akhir dari sebuah proses pergerakan adalah keprogresifan dalam
pengembangan penalaran dan keilmuan, keterampilan manajemen, serta pengembangan
pengabdian kepada masyarakat selain sebagai coordinator kegiatan pengembangan
kemahasiswaan.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan