Ilustrasi gambar: fiansfamily.wordpress.com |
Oleh: Moch. Husain
Tuhan kemarilah
Peluk aku yang perih
Jika aku tak sembuh
Peluklah hati ini yang rapuh
Meski sekejap jangan biarkan ia kambuh
Tuhan kemarilah
Aku ingin bermesraan
Mengutuk luka dengan cinta
Membuang perih dengan kasih
Sabdakan kepadaku
Bagaimana aku harus mencintai tanpa luka
Bagaimana aku bisa memberi kasih tanpa
meninggalkan bekas perih
Tuhan kemarilah
Genggam tanganku
Masih pantaskah ia menggengam seorang
hawa?
Basuh kakiku
Adakah seorang hawa yang mau temani
langkahnya?
Kecup bibirku
Mungkinkah seorang hawa ada yang setia
melafalkan namaku dengan indah bibirnya?
Tuhan kemarilah
Aku ingin seatap dengan-Mu
Tidur dipeluk Engkau
Bukan memeluk rindu yang seharusnya
cepat-cepat kubuang dari lubuk jiwaku
Dibangunkan dengan tangan lembut-Mu
Bukan dengan kenangan yang kabut di
benakku
Mandi dengan tetesan nikmat air-Mu
Bukan mandi dengan tetesan air mataku
Semoga di kamar sederhana ini Engkau tak
sungkan menjumpai
Tuhan kemarilah! Aku ingin seatap denganMu.
Jogja, 01/08/2018
Baca juga:
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan