Ilustrasi gambar: https://greatmind.id/article/keseimbangan-peran-ayah |
Lima puluh enam bukan sederet angka
Sebuah perjalanan makna
Menuju gerbang senja
Kerutan di kening juga pelupuk mata
Helaian uban seakan memberi isyarat
Bahwa engkau kian menua
Meski tubuhmu tak lagi tegap
Kau tetap tersenyum bahagia
Melihat anandamu tumbuh semakin dewasa
Ayah.. Tenanglah ayah.. Akan kusiapkan
tempat
Penyandaran terbaik untumu
Seperti yang kau berikan kepadaku
Ayah..
Aku rindu menyeduh kopi hangat bersamamu
Aku rindu menghabiskan hariku di bale yang
sendu
Aku rindu.. hingga tak mampu ku bendung
Rindu ini semakin hari mengikis organ-organ
tubuhku, ayah..
Ayah..
Tetaplah begitu,
Tetaplah begitu, menjadi penghibur di kala
berjarak
Tetaplah menjadi penegur dan penasehat
terbaikku
Tetaplah menjadi ayah terhebat kami
Baca Juga:
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan