Dalam pembuatan meme terdapat pesan yang hendak disampaikan kepada pembaca,
oleh karenanya harus memilih diksi yang menarik supaya pembaca tertarik dan
terhibur, seperti
Pada gambar (1) bertemakan kunjungan Raja
besar Arab Saudi ke Indonesia. Kata “Brewok” menggambarkan tentang ciri khas
wajah pria Arab yang berparas tampan dengan brewoknya. Dari kalimat “ Brewokmu
mengalihkan duniaku” Kalimat tersebut juga diambil dari salah satu iklan, yaitu
iklan Ponds “Wajahmu mengalihkan duniaku” yang mengganti kata “wajahmu”
Pada gambar (2) bermaksud menciptakan
suasana humoris, yang mengandung pesan di dalamnya. Bahawasannya jodoh itu
sudah diatur oleh Allah, tidakpandang bulu, tidak pandang dari wajah atau paras
seseorang. Kata “om solawat om”
Gambar (3) |
Pada gambar (3) adalah kata selewengan dari “om telolet om”,yang maksudnya
adalah seruan untuk membunyikan klakson kendaraan. Padameme tersebut kata
telolet diganti dengan kata “solawat”. Kata yang digunakan dari kata slewengan
dari kata yang masih ramai dibicarakan, sehingga pembaca tertarik untuk membaca
dan terhibur. Pesan dari meme tersebut untuk mengajak si pembaca untuk lebih
gemar berselawat. Dalam KBBI penulisan yang benar adalah selawat.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa Indonesia pada media sosial. Pertama, ditinjau dari segi budaya pengguna sosial media, lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap pembentukankarakter seseorang, termasuk tutur katanya. Umumnya, orang yang tinggal di daerah perkotaan lebih sering menggunakan istilah-istilah baru atau lebih dikenal dengan bahasa gaul. Namun, banyak juga ditemukan dialek-dialek daerah tertentu yang bercampur dengan bahasa Indonesia.
Fenomena bahasa ini tidak menutup kemungkinan karena bahasa daerah merupakan bahasa ibu masyarakat, di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Kedua, ditinjau dari segi pendidikan, pengguna media sosial yang sering menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia didominasi oleh para remaja yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan biasanya mereka merupakan lulusan dari sekolah yang kurang maju. Seorang terpelajar umumnya lebih sedikit menulis status demikian karena menganggap hal tersebut kurang pantas untuk dipublikasikan, meskipun ada sebagian yang masih menggunakannya karena menganggap hal tersebut sebagai tren.
Ketiga, ditinjau dari segi profesi,
penggunaan bahasa yang tidak sesuai kaidah didominasi oleh para ibu rumah
tangga yang tidak memiliki pekerjaan. Berbeda dengan wanita karier yang sibuk
dengan pekerjaan, mereka tidak cenderung jarang menulis status di media sosial
karena tidak memiliki banyak waktu luang.Dengan begitu, kemahiran berbahasa
sangatlah dibutuhkan untuk melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan
setiap anggota masyarakat. Hal ini dalam rangka pemeliharaan tata sosial, adat
istiadat, kebiasaan, dan sebagainya, melalui pengkhususan dari setiap fungsi
komunikatif yang telah dipaparkan di atas.
Tim redaksi al-Bayaanaat menerima naskah tulisan berupa, opini, kajian bahasa dan sastra, cerpen, puisi, dan resensi buku. Tema bebas, disesuaikan dengan karakter albayaanaat.com sebagai media mahasiswa cendekia bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Silahkan kirim karya tulis kalian ke email redaksi albayaanat.uinsuka@gmail.com dengan melampirkan biodata diri serta nomor telepon yang bisa dihubungi. Untuk syarat dan ketentuan pengiriman naskah, silahkan klik kirim naksah. Terimakasih.
0 Komentar
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan